Bagi kita mencari sesuatu sebagai "ide" sebuah bisnis yang mempunyai Prospektif sebenarnya gampang gampang susah. Susah karena tidak muncul begitu saja, banyak yang harus dipertimbangkan. Yang paling mudah adalah buka mata
kita lebar-lebar.,bukan berarti harus melotot.....hehehee..... Salah satu contoh Coba deh kita sering melihat keadaan sekitar kita, pasti akan menemukan sesuatu yang menarik. Misalkan seorang Ibu membeli "Ikan Bandeng" di pedagang keliling, lalu perhatikan betapa si Ibu begitu teliti memilih barang. Kadang dengan
komentar yang menggelikan, "kok kecil-kecil sih ? kok mahal sih? kok ga bagus bentuknya ya? dan lain sebagainya.
Kalua mau kita mau masuk kepermasalahan mereka, maka akan ada input bagus tentang keinginan pembeli dan alasan penjual. Inilah titik awal sebuah "ide bisnis" muncul (tergantung anda tertarik ke bisnisnya atau ke si ibunya ...hehehee).
Terus cari hal-hal yang bisa "menjual" di sekeliling kita setiap hari. Juga perhatikan apa saja yang bisa menurunkan minat anda pada suatu produk. Gali trend produk/jasa, kebiasaan pembeli, dan cara menjual yang paling efektif. Jaga mindset anda agar tetap fresh dan aktif sepanjang waktu. Believe me, ide bisnis akan mengalir dengan sendirinya.Begitu isi tulisan postingan Blogger yang saya baca.
Artinya disini hasil pengkajian "masalah" si Ibu dan pedagang ikan bandeng, kita bongkar permasalahan didalamnya. Lalu kita simpulkan menjadi sebuah tujuan akhir untuk pemenuhan konsumen serta sisi peningkatan kualitas barang bagi si produsen. Bandingkan dengan dengan trend yang ada diberitakan melalui internet, misalkan hampir sebagian konsumen menginginkan produk "ikan Bandeng" yang berkualitas dan siap saji. Feeling kita akan terus mengarah ke produk yang populer yakni "Ikan Bandeng Presto". Lanjutkan pencarian dengan kata kunci tadi, maka kita akan diberi input data dan keterangan yang cukup lengkap, seperti dibawah ini :
- Proses Produksi yang baik.
- Resep Pembuatan yang cocok.
- Mesin Pembuat Bandeng Presto yang cocok.
- Harga Jual yang wajar.
- Teknik menjual yang baik.
- dan sebagainya.
Kemudian kita kaji kembali seluruh masukan (input) tadi dengan sebuah pertanyaan yang menjurus
- "Apakah ide bisnis itu cukup prospektif untuk dijalankan ?"
- "Apakan akan mendatangkan penjualan dan menguntungkan?"
- "Apakah bisa berumur panjang usaha atau bisnis tersebut ?"
Secara umum sebuah bisnis yang termasuk Prospektif apabila sudah melalui pengujian minimal dari segi ekonomisnya, dari segi teknisnya serta dari segi pospek masa depannya.
Mari kita lihat Prospek bisnis "Ikan Bandeng Presto" tadi (tentu ini prakiraan sementara, karena sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi).
1. Segi Ekonomis :
Tingkat keuntungan yang akan diperoleh sebesar apa ? bandingkan dengan daya serap pasar atau daya serap konsumen, kemudian bandingkan dengan kemampuan modal untuk operasional bisnis. So pasti kita bisa menghitung perkiraan diatas kertas. Ingat jangan sampai merugi, kalau rugi maka percuma menjalankan bisnis ini. Jadi perhitungan harus mantap sehingga memunculkan keuntungan (biasanya ditemukan keuntungan yang tipis, baru kemudian dipikirkan untuk peningkatan keuntungannya sesuai dengan perhitungan yang dianggap wajar dan pas).
Penting sekali untuk menghitung daya serap pasar atau konsumen dengan memberikan alat uji berupa beberapa pertanyaan yang menarik kepada calon konsumen (kalau memang mau hasil yang baik dan sedikit akurat), ibarat mau penelitian saja layaknya. Jangan sungkan untuk melakukan penelitian lapangan, tentu dengan sedikit polesan kalimat yang menyenangkan bagi konsumen.
Jika sudah didapatkan angka-angka yang dianggap Valid, maka kita bisa menghitung keuntungan, daya serap pasar serta kebutuhan modal yang akan digunakan. Kemudian satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah mengukur kemampuan kita dalam menjalankan bisnis tersebut, selain modal juga perlu dikaji Sumber Daya Manusia yang akan direkrut dalam bisnis tersebut.
2. Segi Pospektif :
Yang akan menarik perhatian kita ketika melihat segi pospektifnya. Kita bisa memastikan sumber bahan baku dalam hal ini Ikan Bandeng. Kita wajib mencari darimana saja sumber bahan baku mudah untuk diperoleh. Karena kita berada diwilayah III Cirebon, agaknya tidak terlalu sulit mencari bahan baku ikan Bandeng. Hampir disetiap perairan pesisir pantai di Pantura ini, banyak yang berusaha dibidang tambak ikan Bandeng . Jika memang ikan bandeng bersifat musiman hendaknya dicari jalan keluar untuk calon sasaran pembelian bahan baku ditempat lain.
Kemudian yang tidak boleh lupa adalah "inovasi produk" agar tidak menemui kejenuhan bagi konsumen. Bagaimana caranya ? Carilah informasi ke Balai Litbang Agro dan Hasil laut punya Pemerintah, atau ke layanan Bisnis UKM, atau mencarinya sendiri di internet. Jika referensi sudah diperoleh, maka sebaiknya dicoba untuk menguji kepastian produk inovasi Ikan Bandeng kita. Salah satu contoh misalnya Inovasi Ikan Bandeng Presto Tanpa Duri, Inovasi Ikan Bandeng Presto Duri Lunak, Inovasi Ikan Bandeng Presto rasa Asam Manis dan lain sebagainya.
Akhirnya semula berawal dari cara melihat disekitar kita, menemukan sebuah ide bisnis prospektif yang sudah teruji dengan baik. Maka jangan sungkan untuk melakukannya, siapa tahu anda orang pertama yang memiliki beragam inovasi baru. Bisa dibayangkan bagaimana komentar Si Ibu yang dulu sering memberi komentar minus, bisa jadi Si Ibu tersebut akan menjadi pelanggan tetap produk Ikan Bandeng presto yang kita bikin. Atau barangkali akan abanyak teman-teman untuk menjadi agen penjualan produk kita. Waaahhh pasti hebatkan ?
Sampai disini dahulu tulisan yang masih belum sempurna ini, semoga bermamfaat bagi kita semua. Salam bisnis......salam Industri Kreatif.
Penulis : Halimi, SE,MM.